Hingga Mei 2018, Konsumsi Solar Lebih Hemat Dari Alokasi, Pasokan Tetap Aman

By Admin

nusakini.com--Apabila komoditi bersubsidi mengalami penghematan dan kebutuhan masyarakat atas komoditi tersebut tercukupi serta komoditinya juga tersedia, itu artinya positif. 

Realisasi BBM Solar bersubsidi tahun 2018 hingga bulan Mei tercatat sebesar 5,85 juta Kilo Liter (KL) atau 10% lebih rendah dari alokasi dalam APBN 2018. 

Adapun alokasi Solar dalam APBN 2018 sebesar 15,6 juta KL setahun atau rata-rata sekitar 6,5 juta KL untuk 5 bulan. 

Sedangkan realisasi solar bersubsidi tahun 2017 sebesar 14,51 juta KL atau rata-rata 1,2 juta KL per bulan atau 6,05 juta KL untuk 5 bulan. Artinya realisasi 5 bulan pertama tahun 2018 sebesar 5,85 juta KL tersebut, juga masih lebih rendah dari rata-rata 5 bulan pada tahun lalu yang sebesar 6,05 juta KL. 

Memang konsumsi hingga Mei 2018 tersebut belum termasuk periode Idul Fitiri yang umumnya memiliki tren meningkat. Namun diharapkan realisasi Solar tahun 2018 ini normal dan tetap tidak melebihi alokasi. Sebagaimana diketahui realisasi solar tahun 2017 lalu sebesar 14,51 juta KL atau lebih rendah dari alokasinya yang sebesar 15,5 juta KL. 

Pemerintah terus menjamin pasokan BBM bersubsidi termasuk Solar tetap tersedia di seluruh penjuru tanah air, termasuk saat periode Idul Fitri. 

Kondisi stok BBM selama periode Idul Fitri dalam kondisi Normal dengan ketahanan stok per 12 Juni 2018 untuk beberapa jenis BBM antara lain: Solar 20 hari, Premium 21 hari, Pertalite 23 hari, dan Pertamax 30 hari.(p/ab)